Dari kasongan kita menuju ke kabupaten bantul dan berhenti di Pasar Seni Gabusan. Pasar yang berlokasi di Jalan Parangtritis km 9 ini selama 2 tahun terakhir telah menjadi pusat jual beli kerajinan dari seluruh Bantul. Bukan sekedar pasar, Gabusan juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga toko kebutuhan sehari-hari.
Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.
Tiba di Pasar Seni Gabusan, anda akan disapa oleh pintu gerbang yang di desain menarik. Di gerbang itu, tersedia resto yang akan memanjakan lidah, tempat penyebrangan dan ramp. Bersantap di resto itu, selain menikmati lezatnya hidangan anda juga dapat melihat pemandangan seluruh kawasan Gabusan dari atas. Tak jauh dari wilayah itu, terdapat ruko sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelayanan kebutuhan wisatawan. Desain ruko itu sengaja dibuat artistik sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
Memasuki los pertama, anda dapat menikmati kerajinan tas yang terbuat dari bahan semacam rotan. Anyaman tas yang sangat rapi memberi kesan kuat dan paduan kain sebagai aksesori akan menjadi nilai tambah yang berarti. Ragam desain tas yang unik sekaligus elegan menjadikannya multifungsi dan bisa dipakai kemana pun. Jenis kerajinan lain yang terdapat di los itu adalah kotak yang terbuat dari anyaman bambu. Meski sederhana secara desain maupun fungsinya, kotak itu tetap memiliki keunikan, apalagi tersedia dalam ragam warna cerah.
Beberapa topeng berbahan dasar kulit ditatah dengan sangat bagus dengan warna menarik. Selain itu, bila senang dengan tanaman hias buatan seperti bunga kayu, tentu guci-guci yang terdapat di los 13 sangat memikat. Terbuat dari bahan kayu maupun tanah liat, biasanya permukaan luar guci tersebut dihiasi oleh motif-motif tertentu. Jika kurang menyukai yang bermotif, tersedia guci yang permukaannya polos dengan desain yang tidak kalah menarik.
Pernak-pernik kecil yang fungsional bagi anda maupun keluarga juga terdapat di pasar ini. Tentu dengan desain yang lebih artistik sehingga memiliki nilai tambah di samping fungsi utamanya. Sebuah pigura, misalnya, banyak yang didesain menarik meski dengan bentuk yang standar. Ada yang bagian pinggirnya dihiasi motif tertentu, misalnya motif seperti naga, sehingga semakin mempercantik. Pernik lain seperti tempat pensil juga terdapat dalam berbagai variasi. Ada sebuah tempat pensil yang berbentuk orang sedang duduk dengan hiasan rambut berwarna putih di bagian kepalanya, sementara lubang tempat pensilnya terdapat di bagian depan. Akan lebih banyak lagi pernak-pernik hasil kreatifitas warga Bantul yang dapat dijumpai, seperti baki (alat penyaji minuman) dengan desainnya yang beragam.
Bagaimana ? Anda tertarik 💡
»Selamat berwisata dan berbelanja di Yogyakarta«
Di olah dari sumber YogYes
Hampir sama kayak didaerah saya mas, namanya Pasar Seni Senggigi.
Banyak hasil kerajinan tangan di setiap artshopnya.
Salam persahabatan selalu.
Iya kah? 🙂 ya memang kerajinan-kerajinan seperti ini harus dibuatkan wadah untuk media pemasarannya.
Salam persahabatan juga 😀
kalau dengan daerah saya gan jauh banget . . .
saya lebih tradisional . . . 🙄
Salud gan… yang penting barang-barang tradisional tetap di lestarikan biar tidak terkikis dunia modern seperti saat ini 😀
betul banget gan . . .
nilai-nilai budaya tradisional memang patut kita lestarikan . . .
wahhh di kampung saya banyak mas kerajinan terbuat dari kayu dan bambu.. 😀
iya kah? wah… kerajinan dari kayu dan bambu memang sangat bermacam-macam variannya… bagus-bagus pula 😀
kalo di Jkt ada yg namanya Pasar Seni Ancol sob….:-D
tapi sya sendiri jarang prgi kesana…. 😀
Mungkin di setiap daerah ada ya pasar semacam ini… ya karena pasar ini bisa sebagai wadah karya seni bagi warga-warga setempat dan sekaligus sebagai tempat pemasaran mereka… 😀
Gambar gong raksasa dan pesawat cesna nya belom dipasang mas. Pesawat nya belom lama dipasang di lokasi pasar seni gabusan berdampingan dengan gong raksasa.
oh iya mas.. saya malah kelupaan… besok kesana lagi buat ngambil gambarnya dech… 😀
wahh.. bisa borong oleh- oleh dunk disana.. Tapi jauh ya dari stasiiun? heheehe (memang berencana pergi naik kereta)
kalau dari stasiun Tugu bisa ditempuh sekitar 30 menit 😀
Aku pernah lewat Pasar Seni Gabusan… tapi gak sempet mapir 😦 Jadi pengen ke Jogja lagiiiii… kota yang selalu membuat aku kangen dan selalu ingin berkunjung… 😀
😆 kapan-kapan kalau berkunjung ke Jogja, Pasar Seni Gabusan masih welcome kok buat mbak yunie 😀
hehehe… boleh juga nich, di anterin gak… 🙄
nanti yang nganter sudah ada… bus, angkot, atau kendaraan pribadi 😆
Boleh jg,kpn2 ksana aah 😉
silahkan berkunjung p4pm4m… 🙂
waa…ini di Bantul…klo mau ke parangtritis mesti lewat pasar Gabusan INI..
duh, jadi kangen jogja
iya… sebelum Parangtritis pasti bertemu Pasar seni gabusan… 😀
Jogja masih welcome kok… 😀
Salah satu upaya pelestarian adat, seni dan budaya setempat yang harus benar2 dijaga keberadaannya 😀
Mantap 🙂
Iya kang… karena ini bisa sebagai wadah kreatifitas mereka dan juga sebagai tempat pemasarannya…
Thank’s kang sudah mampir..
salam kenal yaaa….:)
Salam kenal juga… 😀
Nah, sentra industri kreatif.
Bisa buat pemasaran pengrajinnya mas…hehe 😆
wahhhh aku baru tau ternyata di bantul ada juga tempat khusu guci-guci antik, yaitu pasar seni gabusan..pengen dongggg main ke bantul
kerajinan-kerajinan tersebutlah yang suatu saat nanti akan membawa nama baik bangsa Indonesia (y)
pasar gabusan atau disebut juga dengan pasar seni. keren sekali tempat ini hotel murah di jogja
pasar seni gabusan itu adanya dimana sih mas?
terimakasih 😉